Senin, 25 Juni 2012

i realized something

from now on, i have to start something
i realized that i have many tasks to do
how can i did all of these,
but i didnt think that what i have done was useless,
it is usefull
and it will always usefull
i only thought that i have done manythings useless
but not this one
starting to day

Senin, 11 Juni 2012

pengalaman

ini adalah pengalaman yang lumayan membuatku harus lebih berwaspada
aku pulang ke kebumen beberapa kali dalam setahun, kadang lebih dari 4 kali.
dan ada begitu banyak pengelaman yang sudah kurasakan selama 2 tahun ini
pengalaman ini aku dapat 2 minggu yang lalu, tepat ketika aku pulang ke kebumen dan berniat ke bandung
seperti biasa, aku naik kereta kutojaya selatan pada jam 8.50.
namun karena siap-siap dulu dan takut ketinggalan kereta jadi lebih baik aku menunggu di stasiun.
kira-kira jam 7.10 aku berangkat dari rumah, karena rumahku dekat dengan pantai dan agak jauh dari stasiun maka kurang lebih 1 jam perjalanan ke stasiun.
sampai sekitar 8.10 di stasiun.
aku duduk sendirian di jejeran kursi dekat tembok
entah mungkin nkarena kau melamun atau bermain hp, aku tidak tahu seorang bapak-bapak menyapaku dan duduk di depanku.
"badhe teng pundhi mba"(mau kemana mba?)
bapak itu cukup sopan dan menggunakan bahasa yang cukup halus
si bapak menggunakan kaos berkerah, tas pinggang coklat kecil, dan celana pendek, cukup rapi
cukup lama kami ngobrol dan si bapak minta berkenalan, setelah itu meminta no hp, entah kenapa aku memberikan saja, tapi dalam hati memang takut, mungkin aku merasa tidak enak karena sudah mengobrol cukup lama, dan si bapak mungkin tahu kalau aku mulai ketakutan, dan si bapak mulai meyakinkanku kalau si dia mempunyai niat yang baik, namun pada akhir katamya dia mengatakan kalau dia bisa mendoakan seseorang dari jauh.
aku bertanya-tanya dengan kalimat itu, maksudnya santet?
namun aku memilih untuk bereaksi biasa dan masuk ke dalam tempat tunggu kereta disebelah dalam karena kereta sudah akan berangkat.
dari obrolan kami, aku tahu kalau si bapak adalah pengusaha kaligrafi yang sudah lumayan besar sampai luar kota dengan omset ratusan juta. dia berecana ke kota malang dan ternyata kereta berangkat jam 10 lebih
pengalaman yang aku ingat adalah setelah itu sebenarnya bapak itu mulai sms aku tapi memang sms wajar, cuma tanya lagi ngapain, dsb, bapak itu sudah cukup tua, mungkin 50n.
setelah itu aku sakit, dan mungkin aku menganggap sakit ini cuma sakit biasa
tapi ya sudahlah,
beberapa hari kemudian aku mulai demam tinggi,
dengar suara-suara aneh
dan sudah 2 hari ga tidur
mulai paranoid dengan bapak itu
tapi semoga semua ini tidak ada hubungannya dengan si bapak, ga boleh suudzon
percaya kepada allloh
pelajaran yang bisa dipetik mungkin lebih berhati-hati saja

Sabtu, 19 Mei 2012

bagiku seorang lelaki tidak akan ada gunanya jika dia hanya berkata-kata namun tak mampu membuktikannya

berbohong akan menjadi sebuah kegiatan yang berulang, maka jika sekali kau berbohong maka seterusnya adalah kebohongan juga
meskipun kamu berkata jujur, kepercayaan tidak dengan mudah didapat
baik wanita maupun lelaki memang seharusnya tidak mudah untuk berjanji, tapi aku sebagai seorang wanita, aku mewakili diriku sendiri, aku cenderung diam dan tidak berjanji,, aku hanya berkata pada diriku sendiri, bahwa aku berjanji akan hal itu dan akan aku tepati, aku berjanji kepada diriku sendiri

ibuku lah yang mengajarkan hal ini, seorang lelaki hal pertama yang akan kamu lihat adalah kata-katanya
jangan percaya akan harta, jangan tergoda oleh kedudukan, jangan goyah oleh fisik semata
karena begitu mudahnya seseorang tergoda oleh semua itu, bahkan sampai merusak dirinya sendiri,


siapapun kamu, jangan pernah terucap kata janji dihadapanku, jangan pernah mengucapkan hal-hal yang sekiranya tidak bisa kamu lakukan atau kamu penuhi, karena aku akan mengingat setiap hurufnya, dan aku akan menagihnya, aku tidak suka dikecewakan.

Partere kampusku

Di parterre UPI
Sebuah taman kecil di upi yang tadinya merupakan halaman belakang sebuah rumah belanda kuno, sekarang telah berubah fungsi menjadi sebuah kantor penerbitan untuk Koran mahasiswa upi
Suasananya sangat teduh, segar dan tidak terlalu dingin, walaupun dengan musim yang akhir-akhir ini sangat tidak jelas, dengan hujan deras yang selalu datang tiba-tiba dan hawa yang begitu dingin buatku.
Umurku sudah menginjak 21, agustus besok, mungkin bagi orang-orang yang yang sudah berumur lanjut, usia 21 masih dibilang muda, tapi bagiku umur ini sudah mengantarkanku ke banyak hal, mengajarkanku sedikit banyak tentang hidup
Masih sama dengan yang dulu, meskipun umur tetap berjalan, meskipun harusnya aku sudah bisa menempatkan diriku sesuai umurku tetapi aku masih saja gamang,
Masih sulit untuk menentukan sifat
Bagiku umur ini menuntutku untuk bersifat lebih bijaksana, bijaksana untuk diriku sendiri, untuk orang lain, untuk orang tuaku.
Hanya memikirkan orang lain pun tidak akan membantumu menentukan posisimu dalam hidup,
Bersikaplah dewasa tanpa berlebihan, bersenang-senang bukanlah pilihan yang bijaksana untuk saat ini, kepedihan masih harus dijalani, tapi satu hal yang aku yakini saat ini, aku tidak akan lagi menyesali masa anak-anakku, aku tidak akan lagi menyesali semua itu, aku akan terus mensukurinya dan mengenangnya sebagai sesuatu yang indah, apa yang aku jalani sekarang adalah aku yang sekarang, kemampuanku yang sekarang adalah kemampuanku sebenarnya yang aku miliki, masa anak-anak tidak akan memaksaku menjadi seperti pecundang yang bersembunyi di dunia dongeng, kepedihan adalah bagian dari hidup, kita berjalan beriringan bersama-sama, kita tak mungkin terpisah dari keduanya, kesedihan dan kebahagiaan,
Dan kesuksesan dengan akhir bahagia tidak hanya ada di dunia fairy tales saja, kesuksesan ada disekitar kita, beriringan hidup dan tumbuh bersama kita,
setiap peristiwa akan mengantarkan kita ke dunia yang semakin baru, karena hidup berulang kembali, bayarlah tetesan peluh dari orang-orang yang telah membuatmu tersenyum bahagia, bersifat egois bukan lagi prioritas, berpikirlah bahwa hidup ini, bukan hanya milikmu saja.
Jangan coba-coba berani merusak dirimu sendiri, atau bagian dari orang-orang yang menyayangimu akan tergores dengan kegagalanmu.
Semoga akan menjadi awal bagiku, menjadi orang yang lebih dewasa.

Jumat, 18 Mei 2012

Wanita Berselendang Merah

Wanita itu mengenakan rok panjang berwarna coklat tua yang terlihat sangat usang. Bajunya berlengan panjang berwarna hitam terlihat tak kalah usang, entah mengapa dia tidak beralas kaki.  Kulitnya yang putih membuatnya semakin terlihat cantik dengan selendang merah yang membelit bahunya. Angin laut senja membelai rambutnya yang panjang tergerai. Langit senja merah menemani penantiannya
Dia menatap lurus kearah dek kapal, akankah dia kembali hari ini, kata-kata itulah yang selalu bergaung di hati dan pikirannya
Hatinya meratap, menangis, memilukan
Air matanya tertahan di pelupuk matanya, dia mulai sibuk mecari-cari dengan gelisah orang yang diharapkannya,
Kapal-kapal besar mulai berlabuh, para kelasi kapal berteriak-teriak menurunkan barang-barang muatan, “hei, cepat kau turunkan kotak yang ada di belakang itu, cepatlah, iya iya yang itu, heh! Hati-hati kau ini, salah-salah nyawamu buat ganti isi kotak itu, kalian ga becus”
Wanita itu berlari diantara para kelasi, bertanya kepada setiap orang dengan wajah penuh antusias, “Herman mana? Herman ada ga? heh kalian tahu ga Herman? Dia ikut kalian kan? Hermaaaann, hermaaaann, hermaaannn, dia mulai berteriak di antara para kelasi yang melihat dengan tatapan iba ke arahnya,
Wanita itu mulai terlihat putus asa, air mata yang tertahan sudah tak terbendung, dia berteriak sejadi-jadi.
“HERMAaaaannn, Herman mana? Kalian semua tuli, aku Tanya Herman mana? Bang Hermaaaannn, jangan seperti ini, baaannnggg cepat keluar,,,,,
“Dia tidak ada asih, Herman sudah pergi,” seorang lelaki tua menghampirinya, seorang yang terlihat jauh lebih tenang, masih dengan tatapan iba lelaki itu mulai menghampirinya dan mencoba memeluknya, ”Herman sudah tidak ada anakku, relakan dia pergi”
“bapak, bapak bohong, kemarin bang herman ngirimin asih surat, dia bilang sore ini akan pulang, bapak jangan bohong, mana herman pak, kenapa bapak tidak bersama bang herman, bapak jangan bohong sama asih.” Wanita itu terus meratap menangis, dia bertanya ke kelasi yang lain,
Semuanya masih berpandangan bingung apa yang harus dijawab, wanita itu masih terus menangis dan meratap nama herman, walaupun ini yang kesekian kalinya terjadi tetapi mereka masih merasa iba dengan Asih.

tanyalah aku

Tanyalah aku,
Tentang diriku

Tanyalah diamku
Tentang rasaku

Tanyalah bisuku
Tentang tangisku

Tanyalah ilalang
Tentang pedihku

Bahwa langit yang aku pandang tak lagi sama seperti dulu
Padang ilalang telah gersang

Senin, 14 Mei 2012

riweh

hmm lagi banyak banget tugas akhir yang menumppuk semester ini, tapi anti galau lah.
bertanggung jawab atas semua makul yang sudah diambil dan semua tanggung jawab lain yang harus aku selesaikan
doa kecilku ya alloh, dengan semua pekerjaan ini, tidak akan membuatku jauh dariMu, dan orang-orang yang aku cintai
semoga setiap pengorbanan sekecil apapun akan ada harganya. Aamiin
diantara tugas yang sekian banyak aku masih saja sangat merindukan menulis, aku ingin menulis semua yang aku rasakan, aku berjanji akan menulis semuanya
banyak hal cerita kecil yang ingin aku bagikan, semua ini akan menjadi kenanganku nanti

teruntuk ayah-ibu-dan adikku yang muncul dalam mimpiku kemarin malam
aku sangat merindukan kalian

aku membolos mata kuliah pengelolaan pendidikan ibu, maafkan aku
uangku habis, ga ada ongkos ke upi, pernah kepikiran jalan ke upi,, dulu juga pernah tapi setengah jalan, akan aku ceritakan di lain waktu
aku tidak berani bilang, ayahku lebih membutuhkannya


menyedihkan sekali aku

ga tau besok akan ga berangkat lagi

satu yang aku yakini, masa-masa ini sering sekali datang dalam hidupku
aku tidak merasa sangat lemah karena tidak ada uang
aku sangat benci uang sebenarnya
tapi jika alloh masih menjinkanku untuk tetap kuliah besok, maka rejeki itu akan datang, aammmiiinnn